Kamis, Juni 16, 2011

Mempersiapkan Pernikahan Yang Barokah



Pernikahan merupakan bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, yaitu Allah menjodohkan kita dengan pasangan kita. Hikmah di balik Bukti kebesaran Allah ini adalah : Agar kita merasa tentram kepada pasangan kita, dan agar dia pun merasa tenteram kepada kita.
Pernikahan adalah proses yang menghalalkan ikatannya..

Dan..Sakinah adalah puncak kedamaian sebuah pernikahan. Untuk mencapainya, banyak sekali ujian yang harus dilalui,.. karena setiap dari kita, dan pasangan kita pun adalah manusia.. yang masing-masing memiliki potensi hina dan mulia..

Dari berbagai ujian pernikahan yang ada,
berdasarkan hasil survey Ada dua penyebab besar terjadinya kegoyahan dalam rumah tangga, yakni : Perselingkuhan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dalam setiap bulannya, di atas dua ratus pasangan keluarga di kota bandung menjalani persidangan perceraian.. Gugatan-gugatan cerai yang diajukan, dinilai bukan hal yang sangat substansial… masih sangat mungkin untuk terjadi kembali damai dan rukun (Islah)..

Ujian terberat rumah tangga ternyata ada pada pasangan hidup.. yaitu saat kita teruji oleh belahan jiwa kita sendiri
Permasalahan ini muncul dari komunikasi yang tidak terjalin dengan baik.. komunikasi tersebut bermula dari latar belakang mental yang berbeda.. Masing-masing tidak merasakan hikmah pernikahan: timbulnya rasa “saling menentramkan”.. Sungguh besar godaan syetan terhadap para pasangan suami-istri, sehingga saat para pasangan tidak berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah, dan tidak saling menguatkan, saat itulah keimanan mulai goyah dan tidak khidmat dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Dari sinilah benih-benih bencana besar rumah tangga muncul. Benih-benih itu mulai ditanam seperti: sikap-sikap mengabaikan, tidak peduli, tidak ramah, serta po
tensi kasih sayang yang tidak diekspresikan secara optimal..

Hal yang menjadi pelajaran berharga adalah,.. Untuk mencegah hal ini, pernikahan harus dibangun di atas visi-misi bersama yang kuat dan kokoh..sehingga, saat sedikit retak saja mulai muncul.. keduanya saling mengingatkan bahwa ada tujuan besar bersama yang akan dicapai.. akankah hancur oleh permasalahan kecil? Investasi keimanan juga sangat penting dan harus dipupuk bersama..

Tiga hal yang jika dimiliki oleh seorang wanita (istri), maka syurga ada di tangannya..
- Mampu menghormati dan ta’at kepada suaminya
- Mampu melayani dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar seorang suami
- Menentramkan dengan segala yang ada pada suaminya

Begitulah seharusnya,.. setiap pasangan menyadari dan melaksanakan posisinya masing-masing dalam rumah tangga. Kesalahan yang sering muncul adalah.. saat masing-masing kehilangan orientasi akan tugasnya dalam rumahtangga. Seorang suami tentunya menjadi seorang imam, pemegang kendali dan harus dapat mengambil keputusan… dengan potensi yang Allah berikan, seorang suami lah seharusnya yang memikul penuh kebutuhan rumahtangga, jika diibaratkan.. dalam sepakbola, posisinya sebagai “striker” atau “penyerang”.. dia yang berlari ke luar gawang, melawan tantangan di luar. Sedangkan seorang istri, berikanlah ia ruang yang luas untuk banyak menghabiskan waktu di rumah…mengurusi mengolah nafkah yang telah diperoleh sang suami, mengurus dan mendidik anak dengan sebaik mungkin, mempersiapkan segala hal yang terbaik di rumah untuk suami dan anak.. jika diibaratkan, seorang istri sebagai “penjaga gawang”. Ya, dia harus kuat dan ekstra bersabar.. jangan sampai serangan-serangan zaman “goal” ke rumah karena kelalaian seorang istri, apalagi terhadap anak.. (narkoba, seks bebas, dan sebagainya). Saat seorang istri ingin dan harus berkarya pun, sesuaikan dengan kebutuhan dan kewajiban rumah, karena ternyata karir terbesar dan terhormat seorang wanita adalah menjadi seorang Ibu.. dan inilah pahala surga terbesar baginya.. Ada sebuah Hadist,.. bahwa Rasulullah sallallohu’alaihi wassalam pernah bersabda “wanita yang banyak menghabiskan waktu di rumah, menjaga keluarganya, maka kelak akan sangat dekat denganku di surga
’’

Pernikahan sakinah ternyata dibangun jauh dari sebelum kita menikah… Bahkan bermula dari pendidikan orangtua terhadap anak-anaknya. Orangtua yang mendidik anak laki-lakinya untuk menjadi seorang imam yang tangguh, dan mendidik anak perempuannya untuk menjadi jiwa yang kuat dan sabar.. Ya, ini seperti siklus kehidupan.. akan berputar seperti ini… dan segala pembentukan karakter dan akhlak bermula dari sini.., pembentukan jiwa-jiwa pahlawan, pemimpin, yang kelak akan menjadi generasi penerus peradaban ini, semua bermula dari ‘keluarga’. Maka,.. tidak heran saat kelurga dan wanita menjadi ‘proyek’ para penghancur peradaban… Semoga ini menjadi kesadaran kolektif untuk mulai membenahi diri kita masing-masing.. dan pernikahan adalah proyek besar, maka tidak sembarangan saat kita mempersiapkannya. Karena yang biasanya terjadi, energi calon pasangan dan keluarga saat akan menikah habis untuk memikirkan persiapan prosesi pernikahan hari “H”(walimah), tetapi melupakan hal-hal dasar dan jangka panjang seperti “visi-misi pernikahan”, komitmen setelah menikah, orientasi dan tugas masing-masing… dan sebagainya..

tentang mencari calon pasangan yang tepat.

Tentunya, harus sesuai hadist..pilihlah pasangan berdasarkan 4 hal: kecantikan, harta, keturunan (keluarga), dan akhlak (keislaman).. dan utamakanlah keislaman (agamanya), sesungguhnya itu sudah dapat mencakup semuanya.. Ya, cari yang paling sholeh! Kesholehan tersebut harus teruji dan terbukti (harus kita lihat sendiri), Kita dapat melihat dari kekuatannya dalam beribadah.. dan kekuatan ibadah (spiritualnya) dapat kita lihat aplikasinya, ia mengamalkan kesholehannya.. dapat dilihat dari tanggung jawabnya.. Dan yang terakhir adalah,.. bagaimana cara ia memuliakan kita dan orangtua kita..

Wallah’alam bishowab..
Semoga bermanfaat…

0 Responses to “ Mempersiapkan Pernikahan Yang Barokah ”

Posting Komentar

Jangan Lupa Komentarnya, mohon jangan spam karena akan saya hapus! Dan tunggu komentar balik dari saya