Rabu, September 30, 2009

Program efektivitas Ramadhan

PROGRAM EFEKTIVITAS RAMADHAN

Jenjang Pendidikan Puasa ke Dalam 1.000 bulan

تنظيم البرنامج (Merencanakan program ramadhan dengan tekat kuat berdasarkan panduan ilmu dan bimbingan sunnah. Tidaktaqlid atau tidak ikut arus, atau menuruti sifat malas, meliputi:

4.1. Program penyegaran motivasi (تَعْقِدُ العَزْمِ) yaitu bertekat menjadikan:
(1) shaum (صوم) yaitu sisi batin puasa

فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا
فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا

Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".(QS Maryam 19 : 26)
(2) shiam (صيام) yaitu sisi lahir puasa

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,(QS Al-Baqarah 2 : 183)
Syahru Ramadan adalah sebagai kesempatan emas untuk memperbaki diri ( تزكية و الرياضة ) melalui amaliyah Ramadhan:

a. Memupuk amal Penyubur Ruhiyah.

1. Merasa fakir (butuh) terhadap Allah dengan membawa segala kemaun, kesempatan dan kemampuan yang ada يَاأَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.(QS Faatir 35:15). Melalui:

a. Kerinduan untuk bertemu Allah ( لقاء الله ) مَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لَآتٍ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS Al-Ankabut 29 : 5)

b. Membawa keresahan batin untuk bertemu dengan Allah di masjid, majlis dzikir, majlis ilmu bersama para shiddiqien (orang-orang yang jujur) dan shalihin قَالَ هُمْ أُولَاءِ عَلَى أَثَرِي وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى Berkata Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)".(QS Thahaa : 20 : 84) وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.(QS Al-Jin 72 : 18) seperti tergambar dalam do’a yang diajarkan oleh Nabi saw. kepada Ammar dan keluarganya r.a. :

اللَّهُمَّ َأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ

Hamba mohon kepada-Mu Ya Allah, keridhaan menerima qadha-Mu, Berikan hamba kehidupan sejahtera setelah mati, keledzatan memandang wajah-Mu, dan kerinduan berjumpa dengan-Mu, tanpa kesulitan dari yang menyulitkan, fitnah orang yang suka menyesatkan. Ya Allah hiasilah hiasilah hati kami dengan hiasan iman. Jadikanlah kami dalam bimbingan hidayah-Mu (An-Nasai, Kitab As-Sahwu no. 1288-1289, Ahmad, Musnad Al-Kufiyiin, 17605,20376,2067) dishahihkan oleh Al-Bani dalam Shahihul Jami’ no 1301)

2. Menghilangkan perasaan terbebani oleh kewajiban puasa, lantaran titak boleh makan, minum dan berhubungan suami istri di siang hari Ramadhan. Perintah shiam datang dalam bentuk kalimat pasif, tanpa menyebutkan siapa yang mewajibkan (2 : 183), karena dbalik shaum iatu ada hikmah Ilahiyah dan insaniyah.

Hikmah insaniyah di antaranya: mendidik jiwa supaya sabar, mengendalikan emosi, berlaku jujur, besikap amanah dan bertanggungjawab, membentuk jiwa istiqamah, mengajarkan gaya hidup sehat, hemat dan tidak boros, menumbuhkan peduli dan cinta kasih kepada sesama. Merubah pola hidup dari kebiasaan buruk kepada membiasakan berbuat kebaikan.

3. Memburu sekian banyak amal shalih, sesuai kemampuan yang ada di dalam dan di luar Ramadhan خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba(QS Al-Muthaffifiin 83 : 26) Berkata Imam Ibnu Katsir

"وفي ذلك فليتنافس المتنافسون" أي وفي مثل هذه الحال فليتفاخر المتفاخرون وليتباهى ويكاثر ويستبق إلى مثله المستبقون كقوله تعالى "لمثل هذا فليعمل العاملون"..

Maksudnya: dalam suasana demikian (berlimpah pahala) maka hendaknya kalian saling kompetitif, saling membanggakan, saling memperbanyak dan saling mendahului seperti layaknya perlombaan. Sebagaimana firman Allah “لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja.(As-Shaffat 37 : 61)

b. Menggali amal qauli dan amal fi’li yang berpotensi menumbuhkan semangat dan gemar ber’amal, meliputi proses.

0 Responses to “ Program efektivitas Ramadhan ”

Posting Komentar

Jangan Lupa Komentarnya, mohon jangan spam karena akan saya hapus! Dan tunggu komentar balik dari saya