Kamis, Oktober 01, 2009

Ketangguhan Hidup

Ternyata, ketangguhan hanya dapat dilihat tatkala seseorang mengarungi medan
ujian. Semakin berat medan ujian, semakin terlihat pula ketangguhannya. Kita
akan salut kepada seorang ibu yang mati-matian mendidik anak-anaknya di tengah
kesulitan ekonomi yang menghimpit. Kita akan salut kepada pasukan yang berani
mati di medan perang, walau musuh yang dihadapi jumlahnya jauh lebih banyak.
Kita pun akan salut kepada satu bangsa yang walau tidak punya sumber daya alam,
tapi mereka bisa bangkit dan maju. Intinya, kita akan salut kepada mereka yang
memiliki ketangguhan dalam hidup.

Pertanyaannya, apakah kita termasuk manusia yang tangguh atau rapuh? Masalahnya,
di balik orang yang tangguh, ada banyak orang yang rapuh. Dihadapkan dengan
sedikit kesusahan mereka goyah dan mengeluh. Dihadapkan dengan masalah yang
menghadang dia putus asa. Dihadapkan dengan ketidakenakan dia tersinggung, lalu
marah. Bahkan, dengan masalah sepele saja mereka akan menyerah. Lihatlah, hanya
karena tidak bisa mengerjakan PR, ia membanting pintu dan menyobek kertas. Hanya
karena tidak bisa memasang peniti, susah masuk, ia marah-marah dan membanting
peniti tersebut. Hanya karena putus cinta, ia bunuh
diri. Atau hanya karena tidak disapa tetangga, ia sakit hati.

Beberapa hari lalu saya menonton acara televisi tentang kontes ketahanan fisik,
untuk memilih manusia 'terkuat' di dunia dari segi fisik. Mereka harus berlari
puluhan kilometer, menaiki bukit, berenang, mengayuh sepeda, mengarungi kubangan
lumpur, dan lainnya. Dalam perlombaan tersebut, terlihat ada orang yang
semangatnya kuat, tapi fisiknya lemah. Ada yang semangatnya lemah, tapi fisiknya
kuat. Ada yang fisik dan semangatnya lemah. Tapi ada pula yang semangat dan
fisiknya sama-sama kuat. Yang terakhir inilah yang kemudian keluar sebagai
pemenang. Ternyata, ketangguhan hanya dapat dilihat tatkala seseorang mengarungi
medan ujian. Semakin berat medan ujian, semakin terlihat pula ketangguhannya.

Analogi dengan kenyataan tersebut, hidup hakikatnya adalah medan kesulitan
sekaligus medan ujian. Separuh dari hidup kita adalah medan ujian yang berat.
Yang akan keluar sebagai pemenang hanyalah mereka yang tangguh, yang mampu
melewati setiap kesulitan dengan baik. Dalam Alquran, Allah SWT berjanji akan
membahagiakan orang-orang yang sabar dan tangguh dalam mengarungi kesulitan
hidup. "Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu
mereka yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 'Sesungguhnya kami
adalah kepunyaan Allah, dan kepada-Nya kami akan kembali" (QS Al-Baqarah:
155-156).

Ketangguhan yang hakiki bagi seorang Muslim tidak dilihat dari fisiknya (walau
ini penting), tapi dilihat dari seberapa kuat keimananya. Manusia paling tangguh
adalah manusia yang paling kuat imannya. Boleh jadi tubuh kita lemah, rapuh,
bahkan lumpuh, tapi kalau ia memiliki ketangguhan iman, maka kelemahan fisik
akan tertutupi. Orang yang memiliki kekuatan iman, salah satu ciri khasnya
adalah tangguh menghadapi cobaan hidup. Dalam praktiknya, ia memiliki lima
rumus. Pertama, ia yakin bahwa kesulitan adalah episode yang harus dijalani. Ia
akan menghadapinya sepenuh hati, tidak ada kamus mundur atau menghindar. Kedua,
ia yakin bahwa setiap kesulitan sudah diukur oleh Allah, sehingga takarannya
pasti sesuai dengan kapasitas manusia. Ketiga, ia yakin bahwa ada banyak hikmah
di balik kesulitan. Keempat, ia yakin bahwa setiap ujian pasti ada ujungnya. Dan
terakhir, ia yakin bahwa setiap kesulitan yang disikapi dengan cara terbaik akan
mengangkat derajatnya di hadapan Allah (juga manusia). Pasti ada sesuatu yang
besar di balik kesulitan yang menghadang. Semakin berat ujian, semakin luar
biasa pula ganjaran yang akan diterima.

Karena itu, sesulit apapun keadaan bangsa kita, sesulit apapun keadaan keluarga
dan diri kita, pilihan terbaik hanya satu: 'Kita harus menjadi manusia tangguh.'
Jangan putus asa atau menyerah. Bergeraklah terus karena segala sesuatu ada
ujungnya. Tidak mungkin kesulitan akan terus menerus mendera kita. Bukankah di
balik setiap kesulitan ada dua kemudahan? Wallahu a'lam bish-shawab.


--------------------------

----------------------------------------------
(Diambil dari Khasanah Aa Gym, www.republika.co.id)

0 Responses to “ Ketangguhan Hidup ”

Posting Komentar

Jangan Lupa Komentarnya, mohon jangan spam karena akan saya hapus! Dan tunggu komentar balik dari saya