Jumat, Agustus 05, 2011

Teruntuk Para istri sholehah

Teruntuk Para istri sholehah
Wahai, para istri …,
hal apa dari suamimu yang pernah kamu merasa tidak puas darinya? Lalu
kamu menuntutnya terus-menerus sehingga detik demi detik yang
terdengar hanya lolongan serigalamu? Tapi kamu lihatlah … suamimu
tetap TEGAR. Tetap SABAR. Tetap TERSENYUM. KOKOH. Dan satu yang pasti,
ia tetap MENCINTAImu. Jika ia adalah jiwa, maka benar kamu adalah
raga. Jika ia adalah ´aql, maka benar kamu adalah jiwa. Jadi, tunduk
dan taat serta patuhlah kepada yang lebih ´atas´ daripadamu. Ia adalah
pemimpinmu.

Wahai, para istri, Sahabat Seperjalananku,
jika engkau selama ini sering mempertanyakan kemapanan kepada suamimu,
sungguh! Selama ini ia senantiasa memikirkanmu, „makanan apa yang bisa
kupersembahkan untuk keluargaku, pakaian apa yang bisa kupakaikan
untuk keluarga, barang-barang apa yang bisa membuat keluargaku
bahagia,” dll. Tapi sungguh, hal itu merupakan hal remeh temeh. Jangan
tanyakan tentang kemapanan kepadanya. Sekali lagi jangan. Hidup ini
sungguh penuh dengan warna-warna (semuanya indah), sungguh penuh
dengan khazanah Tuhan; karena itu, malu apabila menanyakan masalah
kemapanan kepadanya. Tanyalah hal-hal lain yang lebih berbobot, yang
bisa mengangkat kalian untuk ´menikah´ benar-benar secara jiwa, yang
nanti dengannya kalian berdua dapat membuka khazanah Ilahiyyah.

Wahai, para istri, Sahabatku Tercinta,
apapun yang diinginkan oleh suamimu, penuhilah. Yakinlah, sungguh, tak
pernah yang diinginkannya itu adalah suatu keburukan bagi dirimu. Ia
selalu menginginkan kebaikan bagi dirimu. Karena itu, apabila engkau
mau selalu memenuhi keinginannya, maka kebaikan bagimu akan datang.
Secara berlimpah. Jangan kamu tak pernah merasa menerima kebaikan
apapun. Baca dirimu, lihat dirimu, dengar dirimu. Selama ini, kebaikan
itu kamu pandang seperti apa? Kalau kebaikan itu kamu pandang sebagai
kesenangan hidup (syahwatiyyah) di dunia, maka kamu akan selalu
terjungkal. Yakinlah.

QS. 3 : 14 :
„Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik.”

Kebaikan, adalah sesuatu yang dapat menumbuhkan kesabaran,
ketawakalan, kesyukuran, dan keikhlasanmu, yang nantinya berujung
kepada KEBERSERAHAN diri kepada ALLAH. Tiada di dunia akhirat,
dimanapun juga, selain Allah.

Wahai, para istri Tercinta, Sahabat seperjalananku,
hapuskanlah peluhnya : peluh yang senantiasa terkucur karena selalu
memikirkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kita. Segala sesuatu
yang berhubungan dengan kita, para istri, banyak sekali. Jika kita mau
Mencari Allah, maka Allah termasuk Yang berhubungan dengan kita. Jika
kita memperhatikan Allah, maka Allah juga akan Memperhatikan kita. Ia,
suami kita, bekerja (pekerjaan apapun itu), menghasilkan uang atau
tidak, jangan pusingkan. Kalau ia bekerja untuk Allah, maka itu adalah
kebaikan untuk kalian berdua. Jangan pusingkan apakah pekerjaannya itu
dapat menghasilkan uang atau tidak. Pusingkanlah dirimu sendiri yang
terkadang masih berkeluh kesah dengan semua itu. Hapuskanlah peluhnya,
jadilah sapu tangan putih yang mewangi dengan kelembutan hatimu
kepadanya. Ia membutuhkannya. Percayalah. Karena baginya, engkau
adalah Sahabat Sejati-Nya. Di dalam dirimu, wahai para istri, ia
mensyahadahkan Tuhan. Jika engkau tidak putih mewangi, bagaimana Tuhan
akan terlihat olehnya? Lalu, bagaimana dengan ´nasib´mu sendiri,
apakah kamu dapat melihat Tuhan jika kamu tidak putih mewangi?

Bukankah kalian berdua Mencari Tuhan? ….. katanya …..
Teruntuk Para istri sholehah

2 Responses to “ Teruntuk Para istri sholehah ”

Anonim mengatakan...
5 Agustus 2011 pukul 16.27

Subhanalloh


Mas Javas mengatakan...
5 Agustus 2011 pukul 16.27

Semoga bermanfaat....


Posting Komentar

Jangan Lupa Komentarnya, mohon jangan spam karena akan saya hapus! Dan tunggu komentar balik dari saya